Suka nonton film ngga? Gue sih suka banget.
Dari nonton di bioskop, beli dvd bajakannya sampe film download-an. Pokoknya, kalo bisa nonton film yg dapet kualitas gambar sebagus mungkin dan dengan mengeluarkan uang sesedikit mungkin, hehehe.
Kualitas gambar dan suara yg bagus udah pasti didapet nonton di bioskop atau ke festival film. Kalo ngeluarin uang sesedikit mungkin itu download film, yg ini gratis malahan. Atau bisa dateng ke screening yg biasanya diadain di kafe-kafe tertentu. Nah, yg paling ngga banget itu emang beli dvd bajakan (Alhamdulillah, udah ngga pernah beli lagi)
Film pertama yg gue tonton di bioskop adalah Petualangan Sherina (2000), waktu itu masih SD dan ini film musikal yg keren banget. Ngga kalah deh sama The Sound of Music. SMP doyan banget ke bioskop. SMA juga, tapi mulai pilih-pilih, ngga asal ke bioskop nonton gitu aja. Kira-kira tahun 2010, kalo nonton ke bioskop dominan nonton film Hollywood. Kenapa? Karena film-film Indonesia waktu itu yg diputar banyak jenis horsek alias horror esek-esek (horror berbumbu seks). Menjamur banget tuh tahun 2010 film horsek. Dari situ lah gue udah jarang nonton film Indonesia. Terus, makin lama harga tiket bioskop kan naik dan gue beralih ke download film deh (faktor kantong mahasiswa juga sih). Lagi-lagi yg ditonton film Hollywood dan Thailand. Bagus loh film-film Thailand. Mereka kayaknya total banget kalo bikin film. Sekalinya bikin horror, horror banget. Kalo lucu, bisa ketawa sampe sakit perut. Dan....... semakin tidak terjamah lah film Indonesia. Takut buang-buang duit aja ke bioskop kalo nonton film Indonesia, melihat film-film yg tayang kok ngga menarik (atau ekspektasi gue aja yg terlalu tinggi?). Kemudian gue dikasih film ini sama temen, judulnya Minggu Pagi di Victoria Park. berikut adalah trailernya.
Ceritanya tentang seorang anak petani bernama Mayang (Lola Amaria) yg menjadi TKW di Hongkong. Dia mencari kakaknya yg bernama Sekar (Titi Sjuman) yg juga seorang TKW. Kemudian Mayang bertemu dengan Gandi (Donny Damara) dan Vincent (Donny Alamsyah) yg juga ikut membantu mencari Sekar. Sekar ngga bisa pulang ke Indonesia karena terlibat hutang dengan lembaga kredit legal di Hongkong. Dari film ini gue jadi tau gambaran kehidupan TKW di sana itu seperti apa. Ternyata banyak lika-likunya. Pokoknya seru! Less drama, pas buat gue yg ngga suka nonton film cinta-cintaan menye-menye gitu. Ditambah banyak dialog Bahasa Jawa yg (buat gue) lucu banget. Gue ngebayangin kalo sebelumnya ditawarin nonton...
"eh, nonton yuk!"
"film apa?"
"Minggu Pagi di Victoria Park."
"ceritanya tentang apa?"
"tentang TKW yg ada di Hongkong gitu."
"duh, temanya ngga asik banget sih. Yang lain aja deh."
Ya gitu deh kira-kira. Tapi ternyata film nya oke. FYI, ini film keluaran tahun 2010 juga, which is nyelip-nyelip diantara film horsek itu. Antara gue cupu banget ngga tau ada film sebagus ini atau emang film horsek lebih ke ekspos. Buat gue, sebenernya film ini worth it banget ditonton di bioskop.
Dari sini gue mulai browsing film-film Indonesia lama. Film-film bagus yg gue lewatkan selama ini. Mulai dari jenis film pendek, film omnibus dan film-film Indonesia lainnya. Dan sekarang udah mulai surut tuh film horsek, film-film oke mulai naik ke permukaan. Kepercayaan gue terhadap film Indonesia muncul lagi, dan jadi ngga ragu lagi untuk nonton film Indonesia di bioskop. Beberapa film yg gue tunggu adalah Kisah Tiga Titik, oleh Lola Amaria juga yg bikin Minggu Pagi di Victoria Park, sama The Raid: Berandal yg bakal tayang 2014 nanti (masih lama ya -_-).
Yuk, nonton film Indonesia. Tapi pilih-pilih ya. Jangan pilih film yg ceritanya ngga menarik. Yaa, menarik ngga menarik emang tergantung selera. Tapi sebagai mahasiswa gue memilih untuk nonton film yg memberi pengalaman seru pas nonton. Film yg dibikin sutradara dengan niat memberikan karya terbaik, bukan yg money oriented.
Bagi mereka yang mempunyai kepentingan terhadap suatu
perkembangan perusahaan maka sangatlah perlu mengetahui kondisi keuangannya.
Sebelum Investor menanamkan modalnya di perusahaan, maka Ia akan melakukan
analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
yang bersangkutan. Oleh karena itu investor harus memahami bentuk-bentuk
laporan keuangan yang menjadi acuan dalam menganalisis.
1.2Batasan
Masalah
Dalam penulisan ilmiah ini penulisa
hanya menjabarkan bentuk-bentuk neraca dan ilustrasinya.
1.3Tujuan
Penulisan
Tujuan dari
penulisan ilmiah ini adalah memberi pemahaman mengenai bentuk-bentuk laporan
keuangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Neraca
Neraca adalah laporan yang sistematis tentang
aktiva, hutang, serta modal dari suatu perusahanpada periode tertentu. Jadi tujuan
neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan pada waktu tertentu, biasanya
pada penutupan buku.
2.2 Pengertian Aktiva
Aktiva
tidak sebatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk
pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan.
Aktiva terdiri dari 2, yaitu:
a.Aktiva
lancer
b.Aktiva
tidak lancar
2.3 Pengertian Hutang
Hutang
adalah semua Kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum
terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang
berasal dari kreditor.
2.4 Pengertian Modal
Modal adalah
kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang-hutangnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bentuk Neraca
Berikut adalah bentuk-bentuk dari neraca:
Bentuk Skontro (Account Form)
Semua aktiva tercantum di sebelah
kiri (debet) dan semua passiva tercantum di sebelah kanan (kredit)
Bentuk Vertikal (Report
Form)
Susunan aktiva dan passiva vertical.
Bentuk neraca yang
disesuaikan dengan kedudukan keuangan perusahaan.
Bentuk ini bertujuan agar kedudukan
atau posisi keuangan yang dikehendaki nampak dengan jelas.
3.2 Bentuk Laporan Rugi-Laba
Prinsip-prinsip yang umumnya
diterapkan dalam laporan Laba-Rugi adalah sebagai berikut:
Bagian pertama menunjukkan
penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan, diikuti dengan
harga pokok dari barang/ jasa yang dijual sehingga diperoleh laba kotor.
Bagian kedua menunjukkan
biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum.
Bagian ketiga menunjukkan
hasil-hasil yang diperoleh diluar operasi pokok perusahaan.
Bagian keempat menunjukkan
laba bersih sebelum pajak pendapatan.
bentuk laporan Rugi-Laba:
1.Bentuk
Single-Step.
Dengan menggabungkan semua
penghasilan menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok.
2.Bentuk
Multiple-Step
Dalam bentuk ini dilakukan
pengelompokan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara
umum.
BAB
IV
PENUTUP
Kondisi keuangan suatu perusahaan tercermin dari laporan
keuangan yang dimiliki. Laporan keuangan ini bersifat sistematis, oleh karena
itu harus diteliti langkah demi langkah tanpa melewatkan satu bagian apapun,
dimulai dari neraca kemudian laporan rugi-laba. Keakuratan suatu laporan
keuangan sangatlah penting, karena menunjang dalam kegiatan analisis laporan
keuangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Munawir, S (1998). Analisa
Laporan Keuangan. Jogjakarta: Liberty Yogyakarta.